Belajartrading - PT Pelat Timah Nusantara Tbk menjadi emiten saham yang paling menguntungkan selama mei 2016. Selama sepekan meskipun Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,26% sebesar 60,88 poin, sebanyak 10 saham termasuk NIKL justru melesat tajam menjadi top gainers hingga lebih dari 10%.
Pasar menilai perusahaan PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa memiliki track record yang cukup bagus dari awal tahun ini. Penjualan Latinusa pada kuartal pertama tahun ini Tembus USD35,24 Juta. Direktur Komersial Latinusa, Yulia Heryati menambahkan, penjualan di kuartal I-2016 paling banyak dikontribusikan dari penjualan kaleng susu yang mencapai 29 persen. Kemudian, disusul dari penjualan kaleng segmen bahan kimia sebesar 19 persen, penjualan kaleng biskuit dan permen sebesar 18 persen, kaleng makanan 12 persen, kaleng cat 12 persen, kaleng umum tujuh persen, kaleng minyak goreng dua persen, serta kaleng buah dan minuman satu persen.
"Segmen pasar penjualan meningkat dari segala segmen, meski ada yang lebih kecil tapi kuantitas meningkat, volume juga meningkat. Seperti pasar susu yang masih mendominasi," tutup Yulia.
Berdasarkan berita yang bersumber dari IPS RESEARCH, NIKL pada tahun ini mengalokasikan belanja modal/ Capex senilai US$1,1 juta atau sekitar Rp14,3 M yang sumber pendanaannya berasal dari kas internal yang diperoleh dari hasil depresiasi nilai tukar Rupiah. Belanja modal (capex) sebesar USD1 juta di tahun ini untuk mendukung bisnis perseroan.
Realisasi dana capex hingga kuartal I-2016 mencapai USD465 ribu, atau hampir 50 persen," jelas Direktur Keuangan Latinusa, Jetrinaldi, ditemui dalam acara public expose perseroan di Hotel Grand Melia, Jakarta, Jumat (27/5/2016). Sumber : metrotvnews.com
Pasar menilai perusahaan PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa memiliki track record yang cukup bagus dari awal tahun ini. Penjualan Latinusa pada kuartal pertama tahun ini Tembus USD35,24 Juta. Direktur Komersial Latinusa, Yulia Heryati menambahkan, penjualan di kuartal I-2016 paling banyak dikontribusikan dari penjualan kaleng susu yang mencapai 29 persen. Kemudian, disusul dari penjualan kaleng segmen bahan kimia sebesar 19 persen, penjualan kaleng biskuit dan permen sebesar 18 persen, kaleng makanan 12 persen, kaleng cat 12 persen, kaleng umum tujuh persen, kaleng minyak goreng dua persen, serta kaleng buah dan minuman satu persen.
"Segmen pasar penjualan meningkat dari segala segmen, meski ada yang lebih kecil tapi kuantitas meningkat, volume juga meningkat. Seperti pasar susu yang masih mendominasi," tutup Yulia.
Berdasarkan berita yang bersumber dari IPS RESEARCH, NIKL pada tahun ini mengalokasikan belanja modal/ Capex senilai US$1,1 juta atau sekitar Rp14,3 M yang sumber pendanaannya berasal dari kas internal yang diperoleh dari hasil depresiasi nilai tukar Rupiah. Belanja modal (capex) sebesar USD1 juta di tahun ini untuk mendukung bisnis perseroan.
Realisasi dana capex hingga kuartal I-2016 mencapai USD465 ribu, atau hampir 50 persen," jelas Direktur Keuangan Latinusa, Jetrinaldi, ditemui dalam acara public expose perseroan di Hotel Grand Melia, Jakarta, Jumat (27/5/2016). Sumber : metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar